Selasa, 02 November 2010

Proses Dasar Dalam Kelompok IV

Tahap yang terakhir adalah:

IV. TAHAP PERFORMING : BEKERJA BERSAMA DALAM KELOMPOK
Percobaan Norman Triplett (1897) tentang fasilitasi sosial yaitu situasi dimana kehadiran orang lain akan meningkatkan kinerja seseorang. Dan akan menjadikan suasana dalam kerja menjadi aman, nyamanm dan lain-lain.


A. Coaction Paradigm
Beberapa orang melakukan tugas dan ditempat yang sama, tetapi tidak saling berinteraksi, misalnya: ujian dikelas. Maksudnya, apabila sedang UTS & UAS pasti kita akan ditempatkan ditempat yang sama, tetapi tidak diijinkan oleh pengawas untuk saling contek mencotek, saling meminjam alat tulis, dan lain-lain. Yang penting tidak boleh berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya.

B. Audience Paradigm (passive spectators)
Kehadiran orang lain justru menghambat kinerja, misalnya: menghafal
pelajaran ditengah orang banyak. Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Apabila sedang menhafal suatu pelajaran yang ingin diujiankan dalam kondisi yang ramai, pasti itu akan mengambat proses belajar kita dengan baik.

Penelitian Robert Zajonc:
Respon dominan
Fasilitasi sosial yang ada meningkatkan kinerja seseorang, maka respon
dominan itu sesuai
Respon nondominan
Fasilitasi sosial yang ada menurunkan kinerja seseorang, maka respon
dominan itu tidak sesuai

Penyebab fasilitasi sosial:
1. adanya dorongan
2. kekhawatiran akan penilaian (evaluasi) orang lain
3. distraksi (perhatian yang terpecah)

Performance Dalam kelompok yang berinteraksi
Tipologi tugas dari Steiner didasarkan pada kombinasi antara:
- jenis-jenis tugas yang dapat dibagi
- jenis-jenis hasil yang diinginkan
- prosedur-prosedur individu dalam memberi masukan

Memprediksi Performance Kelompok Klasifikasi tugas penting karena:
• tipe tipe tugas yang berbeda memerlukan sumber daya yang berbeda
• jika anggota kelompok mempunyai sumberdaya tersebut maka akan sukses

Tipologi tugas menurut Steiner
1. Divisible : subtugas dapat dibagi-bagi kepada beberapa anggota
2. Unitary >< divisible : satu tugas hanya dikerjakan satu orang saja
3. Maximazing : yang diutamakan adalah produk atau kuantitas maksimal
4. Optimazing : yang terutama adalah kinerja atau kualitas optimum
5. Additive : adanya penambahan input individual untuk menghasilkan produk
kelompok
6.Compensatory : rata-rata penilaian individu untuk menghasilkan produk
kelompok
7. Disjunctive : kelompok harus mempunyai satu jawaban spesifik terhadap tipe
masalah ya atau tidak
8. Conjuctive : semua anggota harus melakukan tindakan yang spesifik sebelum
tugas selesai dengan sempurna
9. Discretionary : jika anggota bebas memilih, metode mana yang disukainya
dengan mengkombinasikan input individualnya

Meningkatkan performance kelompok:
1. Proses komunikasi
2. Proses perencanaan → strategi-strategi kinerja
3. Prosedur-prosedur khusus:

a. Brainstorming, terdapat 4 syarat utama:
• expressiveness : bebas mengekspresikan apa saja yang ada dalam benak kita
• nonevaluative : tidak ada pendapat yang baik atau buruk, semua pendapat berharga
• quantity : semakin banyak ide, semakin kreatif
• building : ide-ide yang disampaikan seperti puzzle (ide-ide tersebut masih kasar, harus disusun dulu)

b. Nominal Group Technique (NGT)
Pemimpin memberikan permasalahan ke forum lalu ditulis di whiteboard. Setiap orang disuruh maju ke whiteboard untuk menuliskan gagasan lalu dipilih mana yang paling baik
c. Delphi Technique
Pemimpin membuat kuesioner, anggota disuruh mengisi kuesioner tersebut. Setelah diisi dikembalikan ke pemimpin lalu diberi feedback, dikembalikan lagi ke anggota, demikian terus menerus sampai ditemukan solusi yang baik
d. Synectics (bahasa Yunani = bergabung bersamanya elemen- elemen yang berbeda dan nampaknya tidak relevan)
bentuk spesial dari brainstorming. Kita disuruh berpikir lebih kreatif, berpikir secara divergen, dapat memberikan ide bermacam- macam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar